Trump Tarik Amerika Serikat Keputusan Donald Trump untuk menarik Amerika Serikat keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada masa jabatannya telah menjadi salah satu langkah politik yang paling kontroversial dalam sejarah kesehatan global. Langkah ini memicu reaksi keras dari para pemimpin dunia, ilmuwan, hingga masyarakat umum. Apa yang sebenarnya mendasari keputusan ini? Berikut ulasannya.
Latar Belakang Keputusan Trump Tarik Amerika Serikat
Pada tahun 2020, di tengah pandemi COVID-19, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan secara resmi keluar dari WHO. Langkah ini dianggap sebagai respon terhadap apa yang disebut Trump sebagai “kegagalan WHO dalam menangani pandemi COVID-19”. Trump menuduh WHO terlalu berpihak pada China dan lamban dalam memberikan peringatan global mengenai ancaman virus tersebut.
Menurut Trump, WHO tidak transparan dalam menangani informasi awal pandemi. Ia juga menuduh organisasi ini gagal meminta pertanggungjawaban China atas penyebaran virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan.
“WHO telah gagal dalam tugas dasarnya dan harus dimintai pertanggungjawaban. Kami tidak bisa terus mendanai organisasi yang tidak melayani kepentingan Amerika,” ujar Trump dalam sebuah konferensi pers.
Dampak Keuangan dan Geopolitik
Sebagai salah satu kontributor terbesar, Amerika Serikat menyumbangkan sekitar $400 juta per tahun ke WHO, yang setara dengan sekitar 15% dari total anggaran organisasi tersebut. Penarikan AS dari WHO berarti hilangnya dukungan finansial yang signifikan bagi upaya kesehatan global, termasuk program imunisasi, pengendalian malaria, dan penanganan pandemi.
Langkah ini juga dianggap sebagai sinyal melemahnya komitmen Amerika terhadap kerja sama multilateral. Banyak pihak internasional menganggap tindakan ini sebagai bentuk isolasionisme, yang justru merugikan upaya global dalam menangani ancaman kesehatan lintas negara.
Kritik dan Dukungan Trump Tarik Amerika Serikat
Keputusan ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Banyak ahli kesehatan dan pemimpin dunia memperingatkan bahwa langkah ini dapat melemahkan respons global terhadap pandemi dan krisis kesehatan lainnya.
Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, menyatakan bahwa keputusan ini dapat menghambat kemampuan dunia untuk menghadapi ancaman kesehatan di masa depan. “Kerja sama internasional adalah kunci dalam menangani pandemi. Tanpa itu, kita semua menjadi lebih rentan,” kata Fauci.
Namun, keputusan ini mendapat dukungan dari sebagian pendukung Trump yang merasa bahwa WHO telah menjadi instrumen politik yang tidak adil terhadap Amerika Serikat. Mereka percaya bahwa langkah ini adalah cara untuk menunjukkan ketegasan Amerika dalam menjaga kepentingannya di arena global.
Upaya Pemulihan di Era Biden
Setelah menjabat sebagai Presiden, Joe Biden langsung mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan kembali bergabung dengan WHO. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk memperbaiki hubungan internasional dan mengembalikan peran Amerika dalam kesehatan global.
Biden menyatakan bahwa WHO adalah pilar penting dalam upaya dunia menangani pandemi dan tantangan kesehatan lainnya. “Kami akan bekerja sama dengan dunia, bukan menjauh darinya. Kerja sama adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih sehat dan aman bagi semua orang,” ujarnya.
Kesimpulan
Keputusan Trump untuk menarik Amerika Serikat keluar dari WHO mencerminkan dinamika kompleks antara kebijakan domestik dan politik global. Sementara beberapa melihat langkah ini sebagai bentuk ketegasan, banyak yang menganggapnya sebagai keputusan yang merugikan solidaritas internasional di tengah krisis kesehatan global. Kini, dengan Amerika kembali ke WHO di bawah pemerintahan Biden, dunia berharap kerja sama internasional dapat diperkuat untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.