Agung Sedayu Jelaskan HGB Tangerang, 23 Januari 2025 – Polemik mengenai status Hak Guna Bangunan (HGB) di kawasan Pagar Laut, Tangerang, akhirnya mendapat tanggapan langsung dari Agung Sedayu Group. Dalam pernyataannya, pihak pengembang menjelaskan bahwa lahan yang kini menjadi bagian dari proyek mereka dulunya adalah kawasan tambak dan sawah yang telah lama tidak produktif.
Agung Sedayu Jelaskan HGB, Dwi Setiawan, dalam konferensi pers yang digelar di Tangerang kemarin menegaskan bahwa proses peralihan status tanah dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. “Lahan yang kami gunakan adalah hasil alih fungsi dari tambak dan sawah yang sudah lama tidak digarap. Semua proses administrasi, termasuk pengurusan HGB, telah melalui mekanisme yang transparan,” ungkapnya.
Transformasi Lahan yang Berbasis Potensi Ekonomi
Dwi juga menambahkan bahwa pengembangan kawasan ini dirancang untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan beralihnya lahan tambak dan sawah menjadi area pembangunan terpadu, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendongkrak perekonomian lokal.
“Proyek ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat setempat,” katanya.
Respon Beragam dari Masyarakat
Namun, tidak semua pihak menyambut baik penjelasan ini. Beberapa warga setempat menyampaikan kekhawatiran mengenai dampak lingkungan akibat perubahan fungsi lahan. Aktivis lingkungan, Rina Ayu, menyebutkan bahwa alih fungsi tambak dan sawah dapat mempengaruhi ekosistem sekitar, termasuk sistem drainase dan keberlanjutan sumber daya air.
“Kami berharap pihak pengembang juga memprioritaskan kajian lingkungan yang mendalam sebelum melanjutkan proyek ini lebih jauh,” ujar Rina.
Di sisi lain, beberapa warga yang tinggal di sekitar Pagar Laut mengaku optimis dengan rencana pengembangan ini. “Kalau bisa mendatangkan peluang usaha dan fasilitas baru, kami tentu mendukung,” kata Joko, seorang warga setempat.
Komitmen Pengembang terhadap Lingkungan
Agung Sedayu Jelaskan HGB Merespons kekhawatiran tersebut, Agung Sedayu Group menyatakan telah menyiapkan program khusus untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Proyek ini diklaim akan mengintegrasikan konsep ruang terbuka hijau dan sistem drainase modern.
“Kami sangat memahami pentingnya menjaga ekosistem. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengikuti semua rekomendasi yang diberikan oleh lembaga terkait,” jelas Dwi.
Pandangan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Kepala Dinas Tata Ruang, Bambang Suharto, menyebutkan bahwa proyek ini telah memenuhi syarat perizinan. Namun, ia menegaskan bahwa pengawasan terhadap dampak lingkungan akan terus dilakukan.
“Kami akan memastikan bahwa pembangunan ini tetap sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Dialog dengan masyarakat juga akan terus dibuka untuk memastikan semua pihak merasa diuntungkan,” ujar Bambang.
Kesimpulan
Proyek pengembangan di kawasan Pagar Laut menjadi salah satu isu yang memancing perhatian publik karena menyangkut transformasi lahan dari tambak-sawah menjadi area komersial. Dengan pro dan kontra yang masih berkembang, komitmen pengembang untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan akan menjadi kunci utama keberhasilan proyek ini.
Polemik ini sekaligus mengingatkan pentingnya transparansi dan dialog antara pengembang, masyarakat, serta pemerintah untuk menciptakan solusi terbaik bagi semua pihak.
В аэропорту Сочи машины всегда в большом количестве, но пассажиры часто сталкиваются с проблемой корыстных бомбил. Эти незаконные водители предлагают свои услуги по неоправданно высоким ценам, особенно туристам из-за границы и отдыхающим. Важно быть внимательным и использовать лицензированные сервисы такси Сочи аэропорт, такие как Яндекс.Такси, чтобы избежать ненужных расходов и обеспечить безопасную поездку.
https://xristiane.ru/taksi-v-sochi-i-aeroport-preimushhestva-vybora-etogo-vida-transporta-dlya-komfortnogo-puteshestviya/